Archive for Mei 2013

JUDULNYA LUPA

No Comments »

Oke, malam ini seperti biasa saya hanya ingin mengeluarkan beberapa hal yang ada di otak untuk saya tuliskan disini.

Saya hanya sedikit ingin bercerita tentang sifat, kelebihan, penyakit atau apalah anda boleh menyebutnya. Hal itu adalah LUPA..
Jujur saja, saya adalah tipe orang yang sangat pelupa. Saya terkadang lupa apa yang sudah saya lakukan se jam sebelumnya atau hal apa yang akan saya lakukan sejam dari sekarang. Ada banyak kasus dimana sifat lupa saya menjadi sangat menyebalkan.

Suatu hari saya pernah membuat seorang teman menunggu sangat lama karena saya lupa waktu janjian. Saya juga terkadang lupa untuk mengesave nomor teman2 saya yang sebelumnya memberi no HP sambil bilang "jangan lupa di save" dan saya dengan mantap menjawab "Oke" padahal 5 menit setelah itu saya bakal lupa.

Dan barang-barang kecil namun penting seperti kunci motor, HP, flashdisk, modem bahkan dompet sudah menjadi barang2 biasa yang sering saya lupakan. Dan bakan ketika menulis artikel ini saya juga lupa tadi mau nulis apa. Padahal 10 menit yang lalu ada banyak ide yang mau saya tulis... :D

Tapi oke lah, disini saya bukan ingin mengumbar aib atau mengeluh..

Justru terkadang saya ingin bersyukur karena diberi LUPA. Sepertinya akan menyiksa jika saya mempunyai ingatan super yang bsa mengingat dengan jelas setiap hal yang saya lihat, dengar dan rasakan dalam waktu yang lama.

Suatu hari saya lihat di jalan (maaf) kotoran ayam. Bentuk dan baunya sangat menjijikan. Setelah itu saya pulang ke rumah. Karena perut saya terasa lapar, saya kemudian peergi ke dapur dan makan. Dan untungnya sat itu saya sudah tidak terlalu inget bagaimana bentuk dan baunya, Jika saya punya ingatan super, mungkin saat itu selera makan saya akan hilang.
Begitu juga dengan hal sedih yang pernah kita alami. Kadang kita berharap cepat lupa untuk menyembuhkan luka (cieee...). Dan kebayang kalo manusia gak pernah lupa.. Kayaknya kesiksa banget....


Hanya saja banyak orang yang terkadang menggunakan kata LUPA sebagai alasan untuk lolos dari hukuman atau menutupi kesalahan.
Ya, lupa memang suatu hal yang manusiawi, tapi sayangnya banyak orang yang menggunakan anugrah tuhan itu dengan tidak semestinya. Mereka terkadang pura-pura lupa karena mereka mengannggap lupa adalah sesuatu yang memang sudah menjadi suatu hal akan ditolelir.

Sadarkah mereka bahwa ada banyak hal yang mereka lupakan ketika mereka lupa?
Sadarkah mereka bahwa ada banyak orang yang ingin lupa tapi mereka sulit untuk lupa?
Sadarkah mereka bahwa berpura-pura lupa adalah tindakan pengecut seoran anak kecil yang takut dimarahi ibunya?

Kawan, mari bersama untuk tidak lupa atau setidaknya berusaha untuk lupa apalagi berpura-pura terhadap banyak hal. Itulah gunanya kita untuk saling MENGINGATKAN agar tidak lupa..
Terutama tidak lupa siapa kita sebenarnya..



Sahabat anda

Cara Menjadi Orang Yang Lebih Menarik

2 Comments »

Dulu saya adalah tipe orang yang paling males harus ngobrol dan nyapa orang yg g kenal. Dan sering saya berada di situasi menyebalkan dimana saya mencoba melakukan hal lucu tapi tak ada seorangpun yang tertawa. Sungguh.. itu sangat menyebalkan..

Suatu hari saya berfikir, kayaknya enak kalo saya lebih fun dan menyenangkan sehingga banyak orang khususnya para wanita yang tertarik dengan saya

Akhirnya muncul satu pertanyaan di pikiran saya..

"Gimana caranya supaya saya terlihat MENARIK, FUN dan GAK NGEBOSENIN??"

Ya, manusiawi memang ketika kita ingin terlihat lebih menarik dan menjadi pusat perhatian. Perhatian dan sanjungan adalah kebutuhan dasar manusia yang memang harus terpenuhi.

Setelah itu saya mulai membaca banyak buku, nonton acara lawak dan browsing., Tujuannya? mencari sebanyak mungkin hal yang bisa membuat saya terlihat menarik, fun, tidak membosankan dan "GAOL".

Ketika saya berbicara dengan teman, saya keluarkan semua "ilmu" yang saya dapat dari membaca dan browsing. Saya ubah penampilan saya dengan pakaian2 yang memang sedang trend (Saat itu lagi ngetrend2 nya celana ketat. Saking ketatnya kalo dibuka harus pake kantong kresek biar bisa keluar tuh kaki dari celana).

Dan memang sangat berefek. Sosial circle saya bertambah, tidak sulit buat saya membuat lawan bicara saya tertawa dengan guyonan yang saya tiru dari acara lawak. Dan tidak sedikit wanita2 yang sangat menikmati ketika saya bercerita tentang cerita2 romantis yang saya ambil dari berbagai novel dan cerita2 inspiratif.

Singkatnya saya merasa telah menjadi orang yang menyenangkan...

Hingga suatu hari,,,
Saya merasa CAPEK...

Saya capek harus membaca buku banyak dan mengingat setiap lembar.
Saya cape harus memakai celana ketat sialan itu yang menjadi sangat menyebalkan ketika saya kebelet pengen pipis.
Dan saya cape harus mencari lawakan2 baru untuk membuat mereka semua tertawa...

Sepertinya ada yang SALAH...

Dan akhirnya saya tau dimana kesalahan saya...

SELAMA INI, UNTUK MEMBUAT SAYA TERLIHAT MENARIK, SAYA MELAKUKAN HAL YANG MENURUT MEREKA MENARIK TAPI TIDAK MENARIK MENURUT SAYA..

Saya tidak suka menghapal buku, saya tidak suka melakukan lelucon kasar dan saya TIDAK SUKA MEMAKAI CELANA KETAT...!!!! Tapi semua itu saya lakukan agar terlihat lebih “WOW”…

Saya coba merubah cara berfikir saya. Saya mulai mencoba meluangkan banyak waktu untuk melakukan banyak hal menarik YANG SAYA SUKA. Ketika kemarin saya duduk di gramedia membaca buku, hari ini saya bergelantungan diantara tebing dengan tali dan carabiner yang terkait di pinggang saya. Kemarin saya memakai celana ketat dan kaos distro. Hari ini saya memakai celana PDL bercampur lumpur hutan.

Dulu ketika berkomunikasi dengan orang2 yang baru saya kenal, saya seperti sedang menghadapi ujian akhir semester dengan openbook dan hapalan. Tapi perlahan hingga hari ini saya lakukan dengan spontanitas dan improvisasi tanpa terlalu diganggu dengan “Rumus, pengertian atau Tips dan trik”. Dan itu lebih menyenangkan..

Intinya saya melakukan semua hal yang menurut saya menarik tanpa peduli apakah itu terlihat menarik oleh orang lain. Saya asyik dan menikmati cara hidup saya…

Seperti seorang anak kecil yang asyik memainkan sesuatu, maka anak2 lain akan datang dengan sendirinya dan berkerumun karena penasaran ingin tau apa yang menyebabkan sang anak kecil tadi begitu asyik bermain. Itu terjadi pada saya. Entah sejak kapan tanpa disadari semakin banyak orang2 di sekeliling saya. Dan bagian terbaiknya adalah mereka menyukai saya karena saya melakukan hal yang saya sukai. Bukan hal yang mereka sukai.

Kawan, terkadang kita terlalu memaksakan diri untuk terlihat menarik. Yang akhirnya tanpa kita sadari kita merubah diri kita menjadi badut agar terlihat lebih fun atau menjadi seorang yang kasar dan kurang ajar untuk menunjukan sisi badboy yang (katanya) disukai para wanita.

Tidak peduli mereka suka atau tidak dengan jalan hidup saya. Saya tetap lakukan dengan cara saya. KARENA SAYA DILAHIRKAN UNTUK MENCIPTAKAN SESUATU. BUKAN UNTUK MENGHIBUR MEREKA..

Jika kita g suka atau g bisa nge joke, jangan paksain diri kita untuk membuat joke...
Jika kita g suka atau g mau, jangan paksain diri kita untuk melakukan hal itu...

Apapun yang kita pikir bisa kita lakukan, maka LAKUKAN...Apapun yang dipikirkan orang lain tentang kita, ABAIKAN...

Cintai hidup kita, cintai diri sendiri, banyak bersyukur, lakukan hal yang menarik, terus KEMBANGKAN DIRI, maka dengan sendirinya kita akan terlihat menarik.. :)

NB : Ini hanya curhat. Bukan saran gratis atau kritikan kritis.. ^_^



Sahabat anda

Antara HUMORIS dan JOKER

3 Comments »

Pernahkah kalian mempunyai seorang teman yang selalu membuat kalian tertawa?

Ya, sangat menyenangkan jika kita memiliki seorang teman yang HUMORIS. Dia selalu bisa membuat suasana fun dan lucu. Tapi suatu hari kamu mulai tidak menyukai sifatnya yang TERLALU HUMORIS. Dia selalu mengalihkan semua pembicaraan menjadi candaan. Ketika suasana seharusnya serius dia tidak henti2nya melakukan candaan yang justru disaat seperti itu terasa sangat tidak lucu.

Semua orang menyukai seseorang yang mempunyai sifat humoris. 7 dari 10 orang memilih sifat "humoris" sebagai tipe kriteria pasangan idaman mereka. Tapi ingat, HUMORIS bukan berarti harus melakukan CANDAAN SETIAP SAAT.

Ada saat anda bisa melakukan candaan tapi ada saat anda harus serius memperhatikan. Jika dalam keadaan serius dan butuh perhatian khusus anda terus saja melakukan candaan orang2 disekeliling anda akan menganggap anda kekanak2an, tidak sopan dan joker

Ya, JOKER....

Dan para WANITA tidak menyukai para JOKER...

Celakanya gelar JOKER banyak ditempelkan oleh para wanita kepada pria disaat mereka First Date.
Sang Pria TERLALU BERUSAHA membuat wanita terkesan dengan candaan dan guyonan tapi bukannya dipandang sebagai pria Humoris malah dicap sebagai pria Joker.

Jangan karena ingin membuat para wanita tertawa kemudian menjadikan diri anda sebagai PELAWAK atau BADUT.

Saya ulangi, Para wanita menyukai SIFAT HUMORIS tapi bukan seorang JOKER...

Lakukan candaan disaat yang tepat dan sesuai porsi. Jika anda lakukan dengan benar sang wanita akan menghormati anda dengan sifat HUMORIS anda bukan sebagai seorang BADUT...

Good Luck.. ^_^



Sahabat anda

Harga Sebuah Pelayanan dan Ketulusan

No Comments »

Di suatu sore bersama seseorang saya memutuskan untuk pergi dan makan disebuah kafe di daerah Taman Sari Bandung. Setelah memilih salah satu tempat duduk saya kemudian dihampiri oleh (mungkin) pelayan disana. Sambil bersender dan dengan nada ketus dia bertanya

"Mau mesen apa mas?".

Sesuatu yang sangat HARAM menurut saya, karena bagaimanapun dan seperti apapun penampilan saya, saya adalah customer mereka yang patut diperlakukan lebih ketimbang pertanyaan ketus tanpa senyum.

Mendadak selera makan saya hilang. Ditambah ketika beberapa kali saya menunjuk beberapa menu dengan santai dia bilang "Gak ada mas" atau "Habis". Lagi2 dia berkata dengan ketus, tanpa SENYUM sambil tetap bersender santai di dinding belakang punggungnya...

Setelah hari itu, saya BERSUMPAH gak akan masuk ke kafe itu lagi (kecuali kl ada yg traktir)...

Untuk konsep kafe saya beri nilai 8, tapi untuk pelayanan khususnya beliau yang terhormat yang melayani customer, saya beri beliau -10,

saya ulangi MINUS SEPULUH...

Tapi suatu hari di hari berbeda, saya pergi kesebuah tempat fotocopy di daerah cikutra samping Gupuspal untuk membeli ballpoint . Saat itu suasana tempat fotocopy cukup sepi. Hanya saya dan seorang ibu2 berjilbab yang sedang sibuk menghitung lembaran kertas.

Ketika tiba, saya celingukan karena sepertinya para pegawai fotocopy sedang sibuk dan tidak ada yang melayani saya. Disaat itulah seorang anak perempuan berusia sekitar 6 tahunan (sepertinya anak pemilik fotocopy) yang sedang menonton TV, melihat ke arah saya dan langsung berdiri lalu bergegas menghampiri saya.

"Mau fotocopy mas?" Tanya anak itu dengan senyum ramah

"Enggak. mau beli ballpoint" Jawab saya sambil tersenyum kecil

"Mau warna apa? Ada banyak kok" Balas anak itu sambil menunjuk ke deretan ballpoint di etalase tepat di bawah kami berdua

"Yang ini berapaan de?" Tanyaku sambil menunjuk salah satu ballpoint.

Sebenarnya ada harga yang tertera disitu, tapi terlintas pikiran iseng di benak saya karena melihat harga yang ditempel berada di bagian depan, dimana anak itu tidak bisa lihat.

Benar saja, dia berusaha berdiri jinjit untuk melihat harga sambil garuk2 dan bergumam "emmm.. itu harganya ada di depan. Gak keliatan dari sini mas"

Saya tersenyum geli "Oh, 2000an ya. Ya udah beli aja itu dua. Yang item sama biru ya"

Anak itu dengan cepat membuka etalase mengambil dua ballpoint dan menyimpannya diatas etalase. Saya segera mengambilnya dan hendak mencoba menge"test" ballpoint itu di telapak tangan saya. Tapi dengan cepat anak itu memberikan sepotong kertas kecil..

"Disini aja mas. Kl ditangan mah ntar kotor" dengan senyuman yang belum terlepas dibibirnya

Setelah memastikan kedua ballpoint itu berfungsi baik, saya menyerahkan uang 4000 rupih. Dan dengan tersenyum manis anak itu berkata "Terimakasih mas".

Saya teringat dengan pembahasan pada pelajaran ekonomi ketika saya SMP mengenai Pelayanan Prima. Dan hari itu saya mendapatkan satu pelayanan Prima paling tulus dan paling baik dari seorang anak kecil.

Ada semacam kepuasan dan rasa penghargaan yang saya dapatkan.

Saya merasa dihargai sebagai customer meski hanya membeli 2 buah ballpoin seharga 4000 rupiah, tapi anak itu memberikan harga yang lebih terhadap saya.. Harga sebuah pelayanan, dan harga sebuah ketulusan..


Sahabat Anda,